Rabu, 19 November 2008

Sulteng dan Gorontalo Diguncang Gempa


Kompas, Selasa, 18 November 2008 03:00 WIB

Palu, Kompas - Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter (Data USGS 7,3 - JHL), Senin (17/11) pukul 01.02 di Laut Sulawesi, memorakporandakan ratusan rumah dan fasilitas umum, termasuk sekolah di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, serta Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Empat orang dilaporkan tewas.
Dari keempat orang yang tewas itu, tiga tewas di Buol dan satu tewas di Gorontalo Utara.
Gempa yang berpusat pada 1,41 derajat Lintang Utara dan 122,18 derajat Bujur Timur atau 138 kilometer barat laut Gorontalo itu semula disebut berpotensi tsunami. Hal itu mengingat kekuatannya mencapai 7,7 SR dan episentrum berada di kedalaman 10 kilometer di bawah laut. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kemudian mencabut peringatan soal potensi tsunami itu.
Getaran gempa bukan hanya terasa di Buol dan Gorontalo, tetapi juga di Ampana, Kabupaten Tojo Una- Una, Poso, Parigi Moutong, hingga Palu, Sulawesi Tenggara. Di Palu, Poso, Ampana, dan lainnya, getaran gempa terasa sekitar satu menit dan membuat warga keluar rumah. Di Poso, pasien rumah sakit juga sempat berhamburan lari keluar.
Ratusan rumah rusak
Juru bicara Pemerintah Kabupaten Buol Musadianto menjelaskan, hingga Senin sore tercatat tiga orang tewas akibat gempa bumi dan ratusan rumah penduduk di Buol rusak. Namun, identitas korban belum bisa dipastikan. Di Kelurahan Buol, Kecamatan Lipunoto, 365 rumah rusak berat dan ringan, 2 sekolah, 1 pasar, serta 1 jembatan juga rusak.
Di Kecamatan Bunibagu, 224 rumah rusak, 210 di antaranya parah.
Kondisi Gorontalo
Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad yang dihubungi dari Makassar, Senin sore, mengungkapkan, kerusakan di lapangan tak separah informasi yang beredar. Seorang warga yang tewas di Gorontalo Utara bukan karena tertimpa bangunan. ”Korban meninggal adalah pensiunan TNI yang terkejut karena guncangan gempa,” kata Fadel.
Dilaporkan, belasan rumah warga Desa Tolinggula dan Kantor Balai Pertemuan Umum Gorontalo Utara ambruk atau rusak parah. Nurce (54), warga Desa Tolinggula, terluka parah tertimpa bangunan, sedangkan Zakaria luka ringan.
Gedung SMP Tolinggula Ulu dikabarkan ambruk, dan tiga rumah warga roboh total diguncang gempa. Sekolah SMP di Kecamatan Sumalata yang baru saja usai dibangun juga rusak parah.
Secara khusus Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Abdul Kadir Ilahude menjelaskan, gempa di Gorontalo Utara mencakup tiga kecamatan, yakni Kwandang, Sumalata, dan Tolinggula. Sedangkan juru bicara Pemerintah Provinsi Gorontalo M Darman menjelaskan, 1 warga meninggal dan 2 luka ringan, 4 rumah rusak total, 98 rusak berat, dan 86 rusak ringan.
Nyaris bersamaan waktunya, 22 rumah di Kelurahan Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, rusak akibat diterjang angin kencang pada Senin dini hari. Hujan lebat ini juga mengakibatkan jalur lintas Padang-Bukittinggi putus selama dua jam.
Tiga peristiwa bencana alam itu merupakan rangkaian peristiwa alam menyusul musibah longsor di Kabupaten Cianjur pada Kamis dini hari pekan lalu.(REN/ZAL/NAR/AHA/ART)


Tidak ada komentar: